Xibo Aplikasi FOSS untuk Digital Signage

A: Mz, Digital Signage itu apa?
B: Itu lo dek, yang sering tampil di LCD Bandara, Bank, Rumah sakit. Kalau di bank, biasanya untuk tampilan kurs, tampilan informasi bank dan informasi lainnya. Kalau bandara, biasanya adalah berisi jadwal penerbangan ditambah iklan-iklan komersial.

Digital signage merupakan sebuah istilah yang biasa di gunakan untuk rangakain iklan digital. Media yang digunakan berupa LCD, Plasma TV, Proyektor, dll yang biasanya ditempatkan di tempat – tempat umum dan terbuka.

Xibo merupakan salah satu aplikasi digital signage. Keren ini Xibo, tersedia untuk versi Android, Ubuntu dan Windows. Yaps Xibo dilensikan GPL V.3 sehingga bebas untuk digunakan. Selain itu menyediakan dukungan resmi oleh pihak rekanan yaitu Spring Signage Ltd yang berbasis di Inggris. Saya kemaren nyoba untuk versi Android. Ada paket trial 14 hari full fitur. Jika tertarik untuk mendapatkan lisensi cukup ditebus dengan $25/device.

Topologi yang ingin saya buat adalah:

Lanjut Pasang.

Migrasi FOSS di Jakarta International Multicultural School

Senin – Rabu (21-23 Juli 2014) saya diajakin bantu-bantu migrasi FOSS di Jakarta International Multicultural School(JIMS) daerah Ciputat Tangkerang bareng AirPutih. Tapi saya cuma ikut yang hari Senin aja karena harus mudik ke Jogja Senin malam.

Saya cerita dari mana ya?

Migrasi kali ini terkait mengerjakan komputer yang ingin dimigrasikan ke Linux. Kemudian ditambah dengan pelatihan dan pendampingan penggunaan.

Ada 21 komputer yang dimigrasikan dengan spesifikasi standar P4 dan ram 1GB hardisk 80GB. Yak komputer umumlah lah. Alasan migrasi karena sebelumnya mereka telah menggunakan OS Windows XP legal namun dukungan Microsoft untuk produk ini telah dihentikan. Sistem operasi yang digunakan adalah Ubuntu 12.04 32bit. Proses pemasangan tidak terlalu banyak masalah karena semua spesifikasi perangkat keras sudah didukung sistem operasi.

Lanjut dengan kebutuhan perangkat lunak. Pihak sekolah membutuhkan beberapa perangkat lunak tambahan seperti Gimp, Inkscape, Scribus, LAN Messager (chat lewat jaringan lokal), destop remote. Setelah proses pemasangan selesai (Rabu 23/07/14) akan dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan awal Agustus besok.

Hasil Invasi FOSS MAN Wonosari

Kemaren sudah cerita rencana invasi FOSS di MAN Wonosari. Kini kita cerita hasil invasi.

Invasi dilakukan selama tiga hari sejak Sabtu(4/1/14), Senin(8/1/14), Sabtu(11/1/14), kemudian ditambah Senin(13/1/14). Ini invasi paling keren selama menangani sekolah-sekolah yang berkomitmen menggunakan FOSS. Invasi kali ini berbetuk pelatihan linux tingkat lanjut. Materinya mulai dari :

• Membuat USBLiveInstaler (materi hari pertama),
• Memasang Linux Debian 7.0 (materi hari pertama),
• Mengenal Perintah Dasar Linux (materi hari kedua),
• Manjemen Aplikasi dan Repository (materi hari kedua),
• Administrasi Jaringan (materi hari ketiga),
• Konsep Web Server (materi hari ketiga),
• Membuat Repository Lokal (materi hari keempat).

Respon guru peserta pelatihan luar biasa. Peserta yang terdiri dari 7 guru-guru 2 diantaranya adalah guru wanita tangguh. Semua guru berlomba mahir menggunakan linux. Oh ya guru yang ikut bukan guru TIK yang berlatar belakang komputer, malahan guru matapelajaran non TIK, semisal guru geografi, matermatika, bahasa inggris. Kalo biasanya saya dan kawan-kawan memberikan materi penggunaan linux dan libreoffice, kali ini lebih ke administrasi linux. Bagaimana cara linux dipasang, cara martisi hardisk, cara burning cd dan hal-hal diluar perkiraan. Interaksi antar peserta juga luar biasa. Guru yang sudah bisa tak lengah ikut bantu sharing temen sebelahnya bagaimana ikutan bisa.

Semoga virus ini menular.
Demikian, sedikit dokumentasi:
*ibuk gurunya tidak mau dipoto 😀

JGOS Tahap III di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta

SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta

Gerakan JGOS memasuki tahap ketiga. Sebelumnya saya ikut JGOS tahap II sejak Oktober 2011-Oktober 2012. Namun dalam kurun waktu tersebut masih tersisa kuota komputer migrasi sebanyak 30 PC. Maka dilanjutlah ke Tahap III.

Ada yang berbeda di Gerakan JGOS III kali ini. Sebelumnya sasaran migrasi adalah SKPD di lingkungan Pemkot Yogyakarta, kali ini sasaran adalah instansi pendidikan. Target yang sesuai adalah SMA/SMK/Sederajat.

Pengenalan FOSS sejak sekolah diharapkan mampu melawan pembajakan, sadar hak cipta dan menambah wawasan pelajar. Dan juga melepas ketergantungan sekolah dari software-software berbayar (proprietary software). Menjadi sekolah yang merdeka.

Invasi FOSS ke MAN Wonosari Gunungkidul

Permintaan dukungan FOSS di MAN Wonosari sudah lama disampaikan kepada saya secara pribadi via KPLI Jogja maupun KSL UIN, dan sudah saya ajukan rencana kegiatan. Kalau tidak salah sejak pertengahan tahun 2013. Namun sepertinya belum bisa dieksekusi dengan cepat.

Baru minggu kemaren pihak sekolah menghubungi saya tentang kelanjutan dukungan FOSS ini. Saya diminta mengajukan proposal kegiatan beserta jadwal dan materi yang ingin diajarkan. Sesuai kesepakatan saya menuju sekolah Jumat kemaren, (27/12) bareng kawan-kawan Gerakan JGOS, Amirudin Latif untuk penyerahan draft proposal, survei lokasi dan kebutuhan. Sebelum program ke MAN Wonosari, tahun lalu saya pernah menggarap hal serupa di SDN Trowono I Saptosari kerjasama KPLI Jogja dan KSL UIN SUKA.

Dari hasil survei, sekolah berkeinginan untuk mengadakan penguatan kapasitas FOSS terhadap guru TIK yang ada dan beberapa staff sekolah. Hal ini dilakukan untuk menyongsong penghapusan matapelajaran TIK di kurikulum 2013 ini. Kedepannya untuk pembuatan server lokal dan Website sekolah bisa dikerjakan sendiri.

Untuk pertemuan pertama akan dijadwalkan Sabtu besok, 4 Januari 2014 dengan materi dasar pemasang linux, dan pemecahan masalah.

Ya ditunggu aja kelanjutan nya, semoga ini awal yg baik untuk kemajuan TIK di Indonesia dan kemandirian bangsa.

Survei Lokasi

Gedung MAN Wonosari

Sekolah sedang sepi, bersamaan dengan pembagian Rapor

Regard
Tuan Pembual

SeGO KSL Kusuka di SD Trowono I

Sekolah Go Opensource adalah program yang digagas oleh KSL Kusuka (Kelompok Studi Linux Kampus UIN Sunan Kalijaga). Program ini bertujuan mensosialisasikan Linux dan Opensource di Sekolah-sekolah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekolah pertama yang menawarkan diri ikut dalam SeGO adalah SD I Trowono. Salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Saptosari Gunungkidul ini merupakan sekolah yang mendapatkan bantuan lab dengan sistem operasi Linux OpenSuse Edu. Kenyataan yang ada, sumber daya manusia untuk mengoprasikan Lab masih sangat minim. Hal ini lah yang mendasari permintaan dari pihak SD untuk diadakan Pelatihan Linux dan LibreOffice.

A: “Koq bisa masing-masing pihak bisa kenal?”
B: “Oo, jadi sebelum ada SeGO, pernah ada pelatihan pengenalan Linux di sekolah itu awal Agustus kemaren yang di kerjakan oleh mas-mas kkn UIN dari kelompok Jetis I dan Jetis II bekerja sama dengan KSL KUSUKA dan Gerakan JGOS. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya”.
A: “00”

Ini berita tentang Pengenalan Opensource di SD Trowono I

Bentuk kegiatan SeGO di SD Trowono I adalah pelatihan penggunaan Linux dan LibreOffice selama 22 pertemuan. Target yang ingin dicapai semua guru dan pegawai mampu menggunakan komputer lab, mampu membuat materi ajar menggunakan LibreOffice, mampu mempresentasikan materi ajar kepada siswa menggunakan LibreOffice. Semoga target ini mampu tercapai.

MoU telah ditandatangani. Program ini akan mulai berjalan akhir bulan Sepetember 2012.
Alhamdulillah, Semoga gerakan ini bisa terus merambah ke sekolah-sekolah lainnya.

*Bagi yang ingin mengunduh bentuk proposal kerjasama, silahkan klik pranala
Proposal SeGO SD Trowono I😀

Regard
Tuan Pembual

Berbagi Pengetahuan #FOSS di SD TROWONO 1

Cerita KKN selanjutnya.

Salah satu program individu saya adalah berbagi pengetahuan tentang FOSS di sekolah-sekolah sekitar lokasi KKN Kec Saptosari.

Temen saya menemukan lokasi di SD TROWONO I. Disini saya menemukam hal baru.
Wah ternyata sekolah-sekolah di Kabupaten Gunungkidul sudah duluan menuju opensource. Mulai dari SD malahan dan distro yang digunakan adalah Opensuse Education.

Hal ini berkat kerjasama Kominfo dengan vendor komputer dalam pengadaan Lab Komputer di sekolah-sekolah. *Jadi ingat jardiknas. Dan komputer bantuan ini langsung dibundel linux didalamnya. Hanya beberapa leptop yang masih mengunakan Windows(bajakan).

Lanut cerita. Dari beberapa teman KKN cerita opensuse bukan hanya di Kec Saptosari, namun juga di beberapa sekolah di kecamantan Panggang, Purwosari. Namun patut disayangakan adalaha kurangnya penguatan kapasitas juru ajar (guru) dalam penggunaan linux, khususnya dalam pengorasian desktop dan aplikasi pengajaran anak didik. Sehingga  butuh tenaga bantuan untuk membantu kendala ini.

Atas dasar inilah kami bersama-sama, saya, @inznankmbg bekerja sama dengan @kslkusuka @fafa_shiro dan pasukan @gerakanJGOS untuk mengadakan platihan penggunaan linux. Materi meliputi pengenalan lingkungan desktop dan penggunaan aplikasi perkantoran dan lain-lain.

Pelatihan ini dilasksanakan sejak Selasa 31 Juli 2012- Kamis, 2 Agustus 2012, dan insyaallah akan dilanjutkan senin besok.

Semoga platihan yang sedikit ini bermanfaat.
Foto kegiatan.

Kabar Seminar SLiMS UIN, 18 Februari 2012

Cah KSL UIN punya gawean, hasil kerjasama dengan BEM IPI Fak, Adab UIN SuKa

Dengan bangga mengadakan
SLiMS (Senayan Library Management System)

SLiMS, panduan apik Linux dan opensource

Akhirnya, selesai dilaksanakan,
Dengan berlokasi di Teaterikal Fakultas Adab, sukses mengahadirkan 150 peserta, Jumlah yang sangat banyak menurut saya.

Apalagi mayoritas peserta sangat beragam, mulai dari mahasiswa IPI (Ilmu Perspustakaan Islam) UIN, hingga para pustakawan, yang sudah seumuran orangtua saya. Mereka sebagaian berasal adari sekolah atau instansi sekitar Jogja.

Yang saya kagumi, ada yang jauh-jauh dari semrang, meyempatkan diri berangkat. 4 Orang mahasiwa dari Jurusan Ilmu Perpustakaan UNDIP.

Ketika saya tanyakan, “koq mau mbak dateng, kan lumayan jauh?“. “Disuruh dosen mas, tapi ya gpp, acaranya bagus.”

Cukup sekian mengenai peserta. Lanjut ke Materi.
Materi pertama dari KSL dan KPLI – Jogja oleh, Setiya Budi dan saya. #eh.

Kami berdua duet nih ceritanya,. membawakan pengenalan mengenai pengenalan Opensource dan Linux. Tentang pembajakan. Tak lupa pengenalan lisensi yang sering dipakai. Ada GPL, Creative Common, Copyleft dan lain-lain.

Peserta sangat antusias sekali. Memang target kami ialah menyadarkan tenatang pengurangan pembajakan software, dengan beralih ke OpenSource.

“OpenSource bukan alternatif, tapi Solusi”

Migrasi Open Source Software, Pentingkah ?? #curhat

“cuplikan dari log kembaran
http://tuanpembual.blogspot.com

Kebutuhan software diberbagai kalangan mulai dari kebutuhan personal sampai kebutuhan corporate skala enterprise sangat beragam dan memerlukan biaya yang tidak kecil bila menggunakan proprietary software. Dengan mahalnya harga proprietary software mendorong Indonesia menjadi pembajak software yang cukup diperhitungkan di dunia.

Berdasarkan survey dari BSA (Business Software Alliance) dan Incorporated Data Services (IDC) terhadap 108 negara di dunia sepanjang tahun 2007. Indonesia adalah salah satunya. Dari segi peringkat, Indonesia juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari posisi 8 pada 2006 ke posisi 12 pada 2007. Persentase pembajakan tersebut, setara dengan kerugian sebesar 411 juta Dollar AS di sektor piranti lunak

Disamping itu pembajakan perangkat lunak juga merugikan para perusahaan sector teknologi informasi local yang sekarang berjumlah kurang lebih 300 perusahaan dengan 10% perusahaan perangkat lunak. Minimnya pengembang local ini juga pengaruh dari adanya pembajakan.

Dari fakta-fakta diatas maka TIMNAS PPHKI (Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual) akan menggelar kampanye nasional Hak Kekayaan Intelektual (HKI) anti penggunaan piranti lunak illegal, mulai 1 Februari hingga 30 Juni 2009.

Ditambah dengan adanya kewajiban bagi setiap instansi pemerintah untuk menggunakan software legal, sofware ini bisa bersifat berbayar maupun open source. Demi menghemat biaya operasional maka alternatifnya ialah opensource.