Mi Roaming, Solusi Hemat Paket Data Internasional

Menyambung cerita kemaren, catatan CGK-HKG-TPE. (ps: saya bukan tim marketingnya Mi Roaming, cuma berbagi cerita saja)

Sebelum berangkat, sempat terpikir bagaimana penggunaan data ketika di Taiwan? Temen-temen dari Surabaya memilih membeli kartu Telkomsel edisi khusus Taiwan, IDR 340.000. Diorder dengan mendatangi Grapari Telkomsel atau menghubungi cs@telin.tw. Saya dipamerin penampakannya.

Pak Edwin Zakaria memilih mengaktifkan roaming Indosatnya. Sedangkan saya malah lupa aktifasi roaming kartu IM3 saya, sehingga kartu saya beneran mati ketika keluar dari Indonesia. Tidak mendapat sinyal sama sekali. Dan kalo mau ngaktifin ketika sudah telat gini, malah ribet bener.

Sebenarnya, jauh hari sebelum berangkat, saya berencana menggunakan Mi Roaming saja untuk kebutuhan data internet. Mi Roaming tersedia di ponsel Xiomi dan MIUI.
Saya menggunakan ponsel Mi Max 2 dengan versi MIUI 9.6.3.0.

Apa itu Mi Roaming?

Mi Roaming adalah layanan data dengan menggunakan jaringan lokal melalui virtual sim yang tersedia di lokasi sekitar namun tanpa membeli kartu baru. Sebelumnya, saya pernah membeli kartu roaming lainnya, ChatSIM sekitar IDR 25.000. Namun penggunaannya sangat terbatas hanya untuk chat saja. Lanjutkan membaca “Mi Roaming, Solusi Hemat Paket Data Internasional”

Catatan Perjalanan CGK-HKG-TPE

2018-08-09 11.41.35

Bukan perjalanan pertama saya melalui rute ini, namun tak salah menuliskan catatan ini.

Pesawat saya berangkat Kamis pagi jam 8.15 dengan Catay Pacific CX-718. Saya sudah melakukan checkin online sebelumnya melalui website dan memilih nomor kursi. Catay Airways hanya mengijinkan melakukan checkin online mulai dari 48 jam sebelum keberangkatan. Kemudian saya memilih Muslim Food dari menu checkin Catay. Pilihan Muslim Food hanya tersedia di Penerbangan HK-TPE, sedangkan dari CGK-HK semua makanan adalah Halal. Untuk penerbangan pulang, pilihan Muslim Food hanya tersedia dalam penerbangan TPE-HK, sedangkan HK-CGK semua makanan dinyatakan halal, sehingga tidak perlu memilih lagi. Selalu bawa botol minum isi ulang.

Lanjutkan membaca “Catatan Perjalanan CGK-HKG-TPE”

Taipei, openSUSE Asia Summit, Power of Community

 

When you’re planning a trip to Asia, Taipei probably isn’t be the first destination that comes to mind, as it’s often ignored in favor of more popular tourist spots like Tokyo or Hong Kong. But don’t ignore a trip to Taiwan’s big city — it’s an inexpensive, quirky metropolis with some of the best night markets in all of Asia. This is the second time i’ve visited Taipei for openSUSE Asia Summit.

FYI, The last openSUSE.Asia Summit was held in Tokyo, Japan.

Here we go. Me and the famous Mr. gecko!!

Thursday 9 Aug, Day -1 (Travel to Taiwan)

This time, 14 people came from Indonesia to join openSUSE Asia Summit 2018 in Taipei. We divided to 3 groups. One group flight from Juanda Surabaya (Darian, Aftian, Joko, Rania). One group at morning flight from CGK (Haris, Edwin, Estu). Last group with afternoon flight from CGK (Kukuh, Didiet, Rifki, Yan Arief) And 3 others people; Tonny, Iwan Tahari, Siska join a separate flight.

My group is the first team landing in Taiyuan Airport. At international arrival gate, Franklin Weng pick us up to hostel, but we decided to visited Frank office before going to Hostel. We meet Eric Sun and their team. Artistic team who create video for opening ODF Reader on Android. The video created using Blender Software.

22.00 we arrive at hostel. Many thanks to Frank for deliver us. :D. A few hours later, 2 more groups arrived at hostel. We are stay at same hostel. A comfort dormitory with share room. First Hostel, not far from Daan Park. Let call it a day and sleep all the night.

Friday 10 Aug, Day 0 (openSUSE Board and Community Meetup)

Today we plan join meetup at Taiwan SUSE Office after Friday Prayer. We visited Taiwan Grand Mosque, not far from Daan Park and our hostel. Before Friday Prayer, we take breakfast at Sakura Canteen (with Indonesian Food), next to Taiwan Grand Mosque. After praying, we going to SUSE office by walk. We came late to SUSE office, after lost direction. What a day!

Main discussion on SUSE Office

We meet openSUSE boards, SUSE Beijing and SUSE Taiwan, openSUSE Japan, openSUSE Taiwan; Ana Martinez and Simon, Sunny and team, Alcho and team, Takeyama and team, Sakana etc. You can watch meetup video from Sakana here.

Lanjutkan membaca “Taipei, openSUSE Asia Summit, Power of Community”

openSUSE Asia Summit 2018, Jogja dan Binar dalam Dunia Kode Sumber Terbuka

openSUSE Asia Summit 2018 selesai digelar kemarin. Rangkaian acara total digelar sejak 8-13 Agustus di National Taiwan University of Science and Technology, Taipei. Tulisan saya dalam Bahasa Inggris dapat dibaca pada tautan ini.

Sebagai Summit kedua di Taiwan, openSUSE Asia Summit 2018 berlangsung sangat ramai, banyak kawan-kawan lama dari beberapa summit lainnya ikut hadir. Acara Summit kali ini lebih spesial karena merupakan kolaborasi tiga acara COSCUP X GNOME.Asia Summit X openSUSE Asia Summit.

Saya kebagian sesi hari pertama, Sabtu 11 Agustus pukul 14.30. Materi yang saya bawakan berjudul: How Jogja Become City of GNU/Linux User Friendly. Slide presentasi saya dapat diakses di tautan ini.

Dalam sesi ini, saya menceritakan sejarah komunitas GNU/Linux di Jogja ketika awal-awal saya berkenalan dengan GNU/Linux dalam rentang tahun 2009-2015 bahkan era sebelum saya datang ke Jogja.

Era komunitas GNU/Linux di Jogja mulai pudar sejak periode Startup mulai menggeliat di Jogja, sekitaran tahun 2015. Dalam catatan ini saya melihat bahwa teknologi berkode sumber terbuka tidak lagi dalam tatanan bagaimana berkenalan. Namun sudah menuju bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Di bagian akhir cerita, saya menceritakan Apa itu Binar Academy dan bagaimana Binar Academy memanfaatkan GNU/Linux dan teknologi bersumber kode terbuka lainnya dalam proses akademi. Beberapa hal malah merupakan keharusan menggunakan teknologi tersebut dalam proses akademi.

Beberapa teknologi yang kita gunakan di Binar Academy:

  • Sistem operasi, Ervien, salah satu mentor dan saya menggunakan opensuse 42.3 dalam keseharian, beberapa mentor lainnya menggunakan Ubuntu 16.04 dan Linux Mint.
  • Bahasa pemograman, Ruby on Rails, Vue JS, Kontlin,
  • Metabase, Mattermost
  • Database, mysql, postgresql
  • Webserver, NGINX
  • AWS Platform, Heroku
  • Gitlab dan Gitlab-CI

Harapannya adalah semakin banyak orang, lembaga, perusahaan yang memanfaatkan GNU/Linux dan teknologi bersumber kode terbuka lainnya.

Terimakasih untuk openSUSE dan Binar Academy yang menjadi sponsor perjalanan saya.

Estu

Cara Lain Mengurus Visa Taiwan (2)

openSUSE Asia Summit 2015
(Ki-Ka) Utian Ayuba, Franklin Weng, M. Edwin Zakaria

Dulu pernah nulis “Mengurus Visa Taiwan“. Tulisan itu saya gunakan ketika mengurus Visa Taiwan untuk menghadiri openSUSE Asia Summit 2015.

Tahun ini kembali openSUSE Asia Summit 2018 diadakan di Taiwan. Namun mengurus visa menjadi lebih mudah. Ini karena berdasarkan pengumuman dari https://niaspeedy.immigration.gov.tw/nia_southeast/languageAction!confirm, Pemegang paspor Indonesia yang pernah punya visa US, UK, Schengen, Korea, Jepang, Australia, waiver Jepang bisa masuk Taiwan tanpa visa. Aturan ini berlaku meski visa sudah kadaluarsa namun harus kurang dari 10 tahun dan atau sudah ganti passport. Cara mendapatkan visa Taiwan cukup mengurus Taiwan TAC (Travel Authorization Certificate).

Syarat-syarat mengurus TAC:

  • Paspor dengan masa berlaku lebih dari 6 bulan
  • Pernah memiliki salah satu dari visa Amerika, Kanada, Inggris, Jepang, Australia, Selandia Baru, Korea ,dan negara-negara Schengen. Nomor visa harus dimasukkan dalam form.
  • Perkiraan tanggal keberangkatan dan nomor penerbangan (tidak perlu booking tiket dulu). Nomor penerbangan bisa merujuk dari mesin pencari.
  • Recana hotel tempat menginap. Tidak perlu sama dengan dokumen yang nanti disertakan ketika berangkat.

Untuk visa, saya memiliki dua visa yang bisa dijadikan syarat. Visa Schengen tahun 2015 ketika menghadiri GUADEC 2015 dan Visa Jepang, Okt 2017 lalu ketika menghadiri openSUSE Asia Summit 2017. Namun saya memutuskan menggunakan Visa Jepang karena visa masih tertempel di passport saya yang masih berlaku. Visa schengen tertempel di passport lama saya.

Lanjut mengisi form dari https://niaspeedy.immigration.gov.tw/nia_southeast/. Kemudian memasukkan data diri semacam nama, alamat, data dokumen pendukung (nomor visa dapat ditemui pada halaman visa pojok kanan atas). Setelah data lengkap, begitu submit langsung approved dan muncul TAC yang nanti dicetak dan dibawa bersama passport dan tiket pesawat.

Saya iseng juga menyempatkan menelepon kantor TETO Jakarta dan petugas mengatakan prosedur saya sudah benar.

Tambahan lagi, kita juga bisa sekalian mengisi dokumen kedatangan versi online. Biar g rempong nulis-nulis depan imigrasi. Tautan pengisian bisa dirujuk ditautan: https://acard.immigration.gov.tw/nia_acard

Semoga bermanfaat.

Estu~

openSUSE.ID goes to Taipei

Perhelatan openSUSE Asia Summit 2018 tinggal menghitung hari. Perhelatan ini akan berlangsung pada 10 – 12 Agustus di National Taiwan University of Science and Technology, Taipei. Acaranya akan cukup wah sekali karena merupakan kolaborasi tiga acara. COSCUP X GNOME.Asia Summit X openSUSE Asia Summit.

Tahun ini kembali openSUSE.ID mengirim kontingen untuk memeriahkan acara. Ada 9 Pembicara dari Indonesia di openSUSE Asia Summit. Dan ada beberapa pembicara lain yang hadir untuk GNOME.Asia Summit 2018.

Daftar kontingen openSUSE Asia Summit beserta materi yang akan dibawakan adalah:

  • Mohammad Edwin | Maintaining the Good Spirit – openSUSE Indonesia Community Experience
  • Kukuh Syafaat | openSUSE Leap & Flatpak
  • Yan Arief Purwanto | Having fun with KDE: create a Plasmoid
  • Estu Fardani | How Jogja Become City of GNU/Linux User Friendly
  • Didiet Agus Pambudiono | Deployment of multi node web server, database server and storage session server with Ansible
  • Ahmad Romadhon Hidayatullah | Working and Contributing to Open Source Project via Graphic Design in openSUSE Tumbleweed
  • Rahman Yusri Aftian | Nusantara Metode Input at openSUSE
  • Tonny Adhi Sabastian | Single Sign On Services with Free/Open Source Software at Universitas Indonesia – Updating to CAS 5
  • Mohammad Rifki Affandi Z | Build your cloud file hosting using Nextcloud on openSUSE Leap 15.0
  • Darian Rizaludin
  • Joko Susilo
  • Ahmad Haris
  • Siska Iskandar
  • Iwan S Tahari

Tiket pesawat udah dibeli, Visa udah diurus, penginepan juga sudah dipesan. Tapi materi salindia masih draft semua. :D. Sampai bertemu di Taipei.

Terimakasih untuk openSUSE dan Binar Academy yang menjadi sponsor perjalanan saya.

Estu

Dukungan Video MP4/H.264 di openSUSE Leap 15.0

openSUSE Asia Summit 2015

Setelah memasang Leap 15.0 di x260, ternyata saya tidak bisa memainkan gif ataupun video dari Facebook. Peramban yang saya gunakan adalah Firefox 60.0.1. Di lain sisi, memutar youtube tidak ada masalah. Dari hasil pengecekan https://www.youtube.com/html5 didapat bahwa format MP4/H.264 belum didukung oleh sistem operasi dan peramban.

Membaca wiki openSUSE ditautan https://en.opensuse.org/SDB:Firefox_MP4/H.264_Video_Support, masalah ini dapat diatasi dengan:

  1. Pasang repo packman,
  2. Pasang libav, sekalian memasang VLC
    $ sudo zypper in vlc libavcodec56 libavcodec57 libavformat56 libavformat57 libavdevice56 libavdevice57
    
  3. Restart firefox, dan test kembali dukungan video di https://www.youtube.com/html5

Selesai. Horeee.

Estu~

Setelah Rilis Uluwatu

foto: Jan Peter

Setelah Rilis?

Uluwatu sudah dirilis 2 Mei silam. Dirilis dengan harapan semoga menjadi yg terbaik, mesti tak anyal, hanya beberapa jam setelah rilis. Pengembang sepakat mengajukan minor rilis untuk beberapa perbaikan. Perjalanan menyenangkan buat saya, selaku Manajer Rilis; nano nano, deg deg an, depresi semua bercampur.

BlankOn masih menghadapi masalah lama. Pekerjaan rumah merapikan service pengaturan lumbung. Peta ini mengarah kepada perubahan menggunakan reprepro menuju dak. Saya sendiri belum yakin sejauh mana ini akan dioprek. Tapi sepertinya akan menjadi mainan saya 2-4 bulan kedepan.

Dengan tulisan ini dirilis, saya mengundurkan diri dari Manajer Rilis Uluwatu, dan berpindah tim ke bagian riset Proyek BlankOn.

Kemana setelah ini?

Beberapa rencana kedepan yang terbayang, beberapa selipan ide:

  • Menghidupkan kembali tautan rsync untuk lumbung arsip
  • Melakukan rilis minor tiap tgl 2 tiap bulan, jahitan akan menggunakan nomor, kode rilis akan dipilih setelah ada manajer baru.
  • Kembali membuka pembaharuan arsip-dev
  • Merapikan repo update dan repo security
  • Melakukan pemetaan DNS,  kembali terpusat.
  • Melakukan pemetaan web, khususnya yang jalan di waljinah. mematikan semua layanan, dan kemudian menghidupkan satu persatu yang dibutuhkan dan dipakai.
  • Meruwat Manokwari untuk berjalan beriring dengan pembaruan GNOME.

Mungkin itu saja.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional.

Binar dalam Metabase

Metabase is the easy, open source way for everyone in your company to ask questions and learn from data.

Di Binar Academy, kami menggunakan metabase sebagai mesin untuk mengolah data dari hasil Academy. Metabase dapat dipasang dalam berbagai cara. Namun ketika saya diminta untuk memasang Metabase di lingkungan produksi, baru sadar bahwa stack yang dibutuhkan adalah java. Dan ini membutuhkan resource mesin yang lumayan. Untuk lingkungan development, sebelumnya kita menggunakan Heroku. Dipilihlah untuk menggunakan teknologi container.

Dari halaman dokumentasi, Metabase mampu dipasang pada layanan ElasticBeanstalk. Mari kita coba. Ya Binar Academy menggunakan layanan AWS untuk semua platform infrastruktur. Untuk pemasangan Metabase di ElasticBeanstalk(selanjutnya disingkat EB) saya mencoba menggunakan EB CLI, namun sepertinya terlalu overkill. Saya kembali menggunakan konfigurasi dari dashboard web.

Beberapa langkah yang saya lakukan dalam konfigurasi Metabase:

Memasang metabase di ElasticBeanStalk.

Saya menggunakan panduan dari sini. Beberapa catatan dalam pemasangan:

  • EC2 yang digunakan EB: t2.micro
  • RDS Postgres: t2.micro

Setelah Metabase selesai dipasang, kita akan mendapatkan publik url berupa domain, sebagai contoh: prod-metabase.xxxxxx.ap-southeast-1.elasticbeanstalk.com. Lanjutkan membaca “Binar dalam Metabase”

Memasang Mattermost di AWS

Rencana Desain

Bagi yang belum mengenal mattermost, bisa membaca postingan saya sebelumnya.

1 Mesin EC2 free tier (1Core1GB) AWS
OS Ubuntu 16.04
IP Publik Static (Elastic IP)

Stack:

  • Nginx (as proxy)
  • Mattermost-server
  • Postgresql
  • SSL letsencrypt

Security Group outbond:

  • 443, 80 (open)
  • Ping (open)
  • 8065 (port mattermost sementara)

Instalasi saya pecah menjadi beberapa bagian

Persiapan Mesin

  1. Buat mesin, sesuai spesifikasi diatas
  2. Login ssh dan mulai masang-masang

Lanjutkan membaca “Memasang Mattermost di AWS”